Peranan Penting Ayah dalam Pengasuhan Anak


Peranan Penting Ayah dalam Pengasuhan Anak


MoMs, seperti yang kita ketahui saat ini sedang marak isu fatherless, hal tersebut bukan sekedar isu biasa, karena bisa jadi diakibatkan kurang nya informasi terkait peranan penting ayah dalam pengasuhan anak, karena faktanya orang menganggap bahwa bayi yang baru lahir hanya membutuhkan sosok ibunya. 

Padahal, dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, tidak hanya memerlukan peran ibu. Peran ayah dalam pengasuhan anak juga sangat memengaruhi perkembangan dan kondisi mental anak. 

Pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak
Bukan hanya sosok ibu, kehadiran seorang ayah dalam kehidupan setiap anak sangatlah penting. Ini karena ayah akan turut mempengaruhi tumbuh kembang anak sejak ia kecil hingga dewasa.

Maka dari itu, perlu diingat bahwa peran ayah bukan hanya untuk membantu ibu dalam memenuhi kebutuhan anak. Tugas ayah tidak terbatas mencari nafkah untuk keluarga, tetapi juga memiliki peran aktif dalam pengasuhan anak.

Jika dibandingkan dengan ibu, cara ayah berinteraksi dengan anak cenderung melalui pertanyaan yang umumnya berdasarkan pada 5W+1H. Pertanyaan tersebut meliputi what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (kenapa), dan how (bagaimana).

Pola pertanyaan seperti di atas dapat membuat anak memiliki cara komunikasi yang lebih bertanggung jawab saat berinteraksi dengan orang lain. Ini akan mendorong anak untuk : lebih sering berbicara, menggunakan lebih banyak kosakata, dan menghasilkan kalimat yang lebih panjang. Bisa disimpulkan bahwa kemampuan anak akan lebih terasah melalui interaksi yang ia lakukan bersama sang ayah.

Bahkan, diketahui anak yang sering berinteraksi dengan ayahnya bisa memperoleh manfaat berikut ini :
Kemampuan kognitif anak yang lebih baik pada usia 6 bulan
MoMs, kemampuan kognitif terus berkembang sehingga bisa memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik pada usia 1 tahun. Nilai IQ yang lebih tinggi dari anak seusianya pada usia 3 tahun.

Oleh karena itu, peran ayah dalam pengasuhan anak sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar bisa tercapai secara maksimal.

Agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan maksimal, peran ayah dalam pengasuhan dan mendidik anak sebaiknya dimulai sedini mungkin. Dilansir dari jurnal PLos One, sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan kelompok anak-anak yang lahir pada tahun 2000 hingga 2001.

Tujuannya untuk meneliti peran ayah terkait perkembangan perilaku serta kognitif anak. Waktu pengambilan data dibagi menjadi tiga waktu, yaitu ketika anak berusia 9 bulan hingga 3 tahun, 3 tahun hingga 5 tahun, dan saat anak beranjak 5 tahun hingga 7 tahun.

Para peneliti menggunakan beberapa tes untuk melihat perilaku serta kesehatan psikologis anak, yang kemudian dianalisis berdasarkan kelompok usia anak yang diteliti. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa anak yang dekat dengan ayahnya sejak usia 9 bulan cenderung lebih aktif dan kreatif ketika mereka berusia 5 tahun.

Kedekatan tersebut dapat melalui perilaku sederhana, misal menggendong, memeluk, dan mengajak main anak. Hal ini dibuktikan dengan nilai tes SDQ, yaitu tes yang mengukur kesehatan psikologis anak.

Selain itu, jika ayah ikut merawat, memberikan perhatian, serta membantu mengasuh anak sejak anak berusia 9 bulan, anak akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengontrol emosi yang dialami. Penelitian lain menyatakan bahwa peran asuh ayah terhadap anak membentuk ikatan batin antara ayah dengan anak. Ini turut membentuk perilaku serta kondisi psikologis anak hingga ia dewasa.

Sementara itu, anak yang tidak merasakan peran ayahnya sejak dini, cenderung memiliki emosi yang tidak stabil dan banyak masalah dalam pergaulan ketika remaja. Sedangkan, anak yang baru mendapat perhatian dari ayahnya saat berusia 5 tahun cenderung memiliki masalah perilaku yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang telah mendapatkannya sejak usia 9 bulan.

Kemampuan sosial
Peran ayah dalam pengasuhan anak sejak dini juga terbukti dapat membantu anak memiliki kemampuan sosial, empati terhadap lingkungan, serta lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.  

Sementara, anak yang tumbuh tanpa peran dan perhatian ayahnya berisiko memiliki masalah perilaku ketika ia berada di sekolah. Misalnya, sulit fokus, merasa terkucil dan berbeda dengan anak yang lain, serta lebih sering tidak masuk sekolah. Bahkan beberapa teori menyebutkan bahwa anak laki-laki yang tidak mendapatkan perhatian dari sang ayah rata-rata mengalami kesedihan, depresi, dan murung, hingga hiperaktif.

Sementara, anak perempuan yang sama sekali tidak diasuh oleh ayahnya akan cenderung memiliki sifat terlalu mandiri dan individualis. Bahkan, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa rasa kehilangan akan sosok ayah atau merasa kurang diperhatikan oleh ayah akan membuat anak lebih emosional.

Selain itu, anak juga berisiko memiliki gangguan perilaku ketika memasuki usia remaja. Nah, dari artikel ini tentunya MoMs & Dads harus sudah mulai lebih aware ya terkait pentingnya peranan ayah dalam pengasuhan anak, yuk semangat saling bekerjasama lagi terkait pola pengasuhan anak supaya anak dapat tumbuh optimal disertai kesehatan mental dan kasih sayang yang terpenuhi dengan baik oleh keluarga inti (Ayah & Ibu). 

Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya silahkan bergabung menjadi member MoM Academy dengan melakukan registrasi melalui link berikut https://bit.ly/RegistrasiMemberMoMA2023 Setelah melakukan pengisian data dan submit form pastikan MoMs klik join ke WhatsApp Grup Registrasi, semangat membersamai anak-anak MoMs, sehat dan bahagia.