7 Cara Move On dari Masa Lalu yang Menyakitkan

7 Cara Move On dari Masa Lalu yang Menyakitkan

Dalam hidup, pastinya setiap orang punya pengalaman yang berbeda, ya, moms. Ada pengalaman yang menyenangkan, ada pula yang menyakitkan. Pengalaman menyakitkan, biasanya bisa menjadi luka batin sewaktu-waktu dan bisa mengganggu hal-hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Hal ini biasa kita dengar sebagai trauma. 

Misalnya jika seorang ibu yang pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan, tentu bukan sesuatu hal yang mudah untuk kembali on the track dalam hidup seperti sebelumnya. Ada memori-memori yang semestinya tidak hadir di saat tertentu.  Nah moms, perkara move on atau melupakan bukanlah sesuatu yang mudah. Perlu usaha dan kemauan yang kuat untuk melakukannya.

Mumpung awal tahun biasa dijadikan sebagai masa untuk refleksi diri sekaligus menjadi lembaran baru dalam hidup, kita bisa menjadikan saat ini sebagai saat yang tepat untuk move on. Berikut ini ada 7 cara move on dari hal-hal yang menyakitkan dalam hidup yang bisa kita ikhtiarkan…

Berhenti overthinking
Kondisi overthinking adalah kondisi saat kita berpikir di luar dari kenyataan. Biasanya orang-orang yang overthinking akan berpikir berlebihan di luar kondisi. 

Berpikir berlebihan yang akhirnya memunculkan rasa takut yang berlebihan. Efeknya bisa ke arah anxiety atau kecemasan berlebih. Oleh sebab itu, belajar untuk berhenti overthinking adalah awal dari melepaskan masa lalu yang menyakitkan. 

Menerima keaadaan yang telah terjadi
Selanjutnya adalah belajar menerima keadaan yang menyakitkan. Hal ini tidak mudah moms. Karena kita mesti melatih banyak hal dalam konsep acceptance atau penerimaan. Seperti melatih rasa sabar, melatih postitif thinking, melatih diri untuk selalu menganggap bahwa apapun yang terjadi merupakan bagian terbaik dari hidup yang telah disiapkan Tuhan serta menerima diri sendiri yang telah mengalami hal menyakitkan. 

Take your time
Bolehkan bersedih? Jawabannya boleh, sal tidak berlarut-larut. Beberapa psikolog menyarankan seseorang untuk menikmati setiap perasaan yang hadir. Termasuk rasa sedih. Pengalaman yang menyakitkan biasanya memang akan membuat seseorang merasakan sedih. Tapi, kesedihan yang dibolehkan tidak berlarut-larut. 

Bagaimana agar kesedihan tidak berlarut-larut? Caranya, berkomitmenlah terhadap diri sendiri berapa lama membolehkan diri untik bersedih. Misal 2x24 jam. Selama 2x24 jam kita mengizinkan diri sendiri untuk bersedih, lalu setelah itu kembali on the track alias kembali pada kegiatan sehari-hari kita.


Sibukkan diri
Menyibukkan diri merupakan bagian dari upgrade diri kita, lho, moms. Kita bisa mulai menyibukkan diri dengan hal baru yang positif. Seperti belajar menjahit, mencoba resep baru atau pun berkomunitas. Kita bisa mencari komunitas yang sesuai dengan ketertarikan kita dan pastinya yang sangat mendukung para moms seperti misalnya komunitas MoM Academy.

Menyibukkan diri serta berada di komunitas yang tepat bisa membantu kita untuk sadar bahwa kita hidup dimasa ini dan masa depan. Bukan hidup di masa lalu. Kita pun akan lebih bersemangat menghadapi hari karena hari-hari kita makin berwarna setelah memiliki kesibukan.

Bergaul dengan orang-orang yang postitif
Teman kita adalah orang yang sangat mempengaruhi cara berpikir dan cara berperilaku kita moms. Bahkan kita di masa depan bisa dilihat dengan siapa kita berteman. 

Maka carilah lingkungan yang positif. Lingkungan yang siap mendukung dan membantu diri kita untuk meningkatkan diri. Lingkungan yang tidak akan melihat kita hanya dari masa lalu tapi siap melihat kita untuk maju. 

Fokus kepada diri sendiri
Fokuslah kepada kualitas diri sendiri moms. Fokuslah terhadap hal-hal yang bisa kita upgrade dan potensi yang bisa kita tingkatkan. Kita bisa, lho, mengambil momentum perasaan sedih atau menyakitkan ini sebagai bahan bakar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Fokus terhadap apa yang bisa kita ubah saat ini. Tanpa membandingkan proses hidup kita dengan proses hidup orang lain. Ada hal-hal yang memang tidak bisa kita control dalam hidup, relakanlah…, tapi perasaan kita, cara kita bersikap terhadap kesedihan itulah yang bisa kita control. Jadi fokus pada diri kita untuk bertransisi dari perasaan sedih kepada perasaan menerima, lalu ke action untuk meningkatkan kualitas hidup kita dan orang-orang terdekat kita.

Berdoa
Terakhir, jangan lupa untuk  selalu minta bantuan Tuhan terhadap apa yang sedang kita lakukan. Termasuk meminta bantuanNya untuk melupakan serta memaafkan hal-hal yang menyakitkan menurut kita. Kedengarannya klise, tapi berdoa merupakan bagian yang tidak pernah boleh kita lupakan. Beriringan dengan usaha-usaha lainnya, berdoa adalah cara ampuh untuk move on. 

Sudah makin semangat, kan, moms? Selamat move on, ya !