Tantangan pelaku UMKM pasca pandemi Covid-19 yang perlu diketahui
Tantangan pelaku UMKM pasca pandemi Covid-19 yang perlu diketahui
Tidak terasa ya Moms sudah sekitar dua setangah tahun berlalu sejak awal pandemi Covid-19 diumumkan di Indonesia. Masih ingat pasti rasanya ya moms, keberadaan virus yang menimbulkan kepanikan dan ketakutan yang luar biasa ini, yang rasanya rata membuat takut dan down termasuk bagi kita para pelaku UMKM.
Siaran televisi serta media sosial membanjiri pikiran dan perasaan kita dengan berita yang mencekam, menakutkan, jumlah tertular semakin banyak, jumlah kematian terus meningkat dan begitu seterusnya. Sampai akhirnya pemerintah resmi menutup sebagian besar kegiatan dengan jargon "Di Rumah Aja" .
Tidak sedikit pelaku usaha yang terpaksa menghentikan kegiatan operasionalnya. Juga banyak pelaku usaha yang sepi penjualannya sampai akhirnya tutup. Mulai dari sektor pariwisata, restoran, hotel, supermarket, mall dan sektor lainnya terpaksa tutup sementara bahkan banyak yang efeknya masih terlihat sampai sekarang.
Pertanyaannya, lalu sektor mana yang mampu bertahan atau bahkan diuntungkan dengan adanya pandemi ini? Sektor kesehatan sering disebut sebagai sektor yang mampu bertahan di kala pandemi, sementara sektor lainnya terus belajar untuk survive alias bertahan.
Meskipun begitu, usaha-usaha yang sudah terkoneksi online di e-commerce serta sudah memanfaatkan digitalisasi seperti sosmed merupakan contoh usaha yang terus mencari jalan agar usahanya bisa bertahan.
Saat ini lonjakan kasus covid mulai berangsur turun bahakan sudah banyak yang menyebutnya sebagai endemic, kekhawatiran ini sepenuhnya belum berakhir, namun pastinya kita sudah mulai terbiasa dengan kondisi ini ya, moms.
Sebagai penyemangat mari
kita ambil nasehat dari bapak Chairul Tandjung di mana ia mengatakan bahwa
"Kunci sukses adalah mampu beradaptasi dengan situasi apapun" .
Nah, lalu bagaimana kita bisa beradaptasi secara positif dan justru tersu berkembang denga nadanya tantangan ini? Berikut ini beberapa hal yang perlu moms ketahui, yaa…
1. UMKM ditantang untuk terus berinovasi baik dari sisi produk maupun strategi pemasaran
Beberapa pelaku UMKM banyak yang mengubah jenis usahanya. Seperti yang awalnya usaha di bidang kuliner, kemudian beralih profesi jadi penjual masker.
UMKM yang belum terbiasa untuk usaha online, mulailah belajar untuk mulai membuka jejaring online dan menjual produk secara online, karena saat ini kemampuan digital sudah menjadi keharusan dalam inovasi usaha.
2. UMKM juga ditantang mampu beradaptasi dengan situasi sulit sekalipun
Ya, karena roda perekonomian perlu terus berputar apapun kondisinya. UMKM harus terus belajar untuk beradaptasi dengan kondisi konsumen "di rumah aja" atau pun di saat ini di mana situasi mulai terlihat ‘normal’.
Layanan-layanan seperti menyediakan delivery online, free layanan antar order, COD, dll.
Merupakan satu bentuk adaptasi yang dilakukan oleh pelaku UMKM yang sangat inovatif dan mampu meroketkan usaha kita, lho, moms.
3. Pelaku usaha ditantang ketajamannya untuk mampu memprediksi kemungkinan yang akan terjadi 2-5 tahun mendatang
Menyiapkan kondisi terbaik yang bisa dihadapi 2-5 tahun ke depan oleh UMKM adalah salah satu hal yang bisa di usahakan mulai sekarang ya, moms. Contoh, 2-5 tahun ke depan kondisi inflasi, dll memicu perubahan pelaku konsumen.
Oleh sebab itu moms perlu menyiapkan UMKM yang mampu bertahan. Caranya bagaimana? Inovasi dan terus belajar !
Memang begitu banyak tantangan yang dihadapi, ya, moms, tapi selalu ada jalan untuk setiap tantangan yg dihadapi. Yuk, semangat mom, jangan lupa untuk selalu upgrade skills di MoM Academy, ya.