Gimana, Sih, Cara Menentukan Ratecard Bagi Momfluencer?


Gimana, Sih, Cara Menentukan Ratecard Bagi Momfluencer?

Halo moms, khususnya momfluencer, pasti tahu dong bahwa ratecard alias daftar harga jasa kita penting banget untuk dibuat sebaik mungkin, karena pengaruhnya nanti ke profesionalitas dan pastinya juga pada pemasukan kita, ya…

Nah, membuat ratecard memang bukan hal yang sulit, namun di satu sisi juga perlu ada hal-hal yang diperhatikan dan dipertimbangkan. Yuk, kita bahas lebih rinci.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum kita menuliskan harga per postingan media sosial, misalnya platform apa yang akan kita gunakan dan seberapa besar platform yang kita miliki. 

Apa platform yang kita pakai? Apakah Instagram, Youtube, TikTok, atau blog? Lalu lebih rinci lagi, apakah bentuknya berupa Instagram feed, Instagram stories? IGTV, Reels? Video youtube? Atau artikel blog?

Mengapa hal ini menjadi pertimbangan? Karena karakter setiap media sosial berbeda-beda. Effort atau usaha dalam membuat konten nstagram dan twitter pastinya jauh berbeda. Engagement dalam tiap medsos juga tidak sama.

Contohnya, jika kita menulis konten berupa curhat (foto, caption, artikel) di instagram, hasilnya tak akan sama jika kita mempostingnya di facebook atau twitter.

Hal lainnya adalah seberapa besar platform kita. Berapa jumlah followersnya?, berapa persen engagement-nya? Jumlah likes? Komen?, Save? Dst, dst. Namun, jumlah followers bukan segalanya, tidak berarti moms dengan followers lebih kecil akan menerima bayaran yang lebih kecil juga dibanding moms lain yang jumlah followersnya lebih banyak.

Akan ada faktor lain yang dipertimbangkan oleh brand, salah satunya adalah VISIBILITAS dan KREDIBILITAS. Mana yang lebih dikenal, lebih sering didengar, lebih dianggap kredibel, lebih terpercaya dalam menyelesaikan pekerjaan, lebih representative, dst, dst.

Selain itu kita juga harus memastikan apakah kontennya kita buat sendiri atau sudah disediakan oleh klien atau brand.

Saat konten sudah disediakan oleh brand, ada plus minusnya, nih. Di satu sisi tugas kita sebagai momfluencer akan lebih mudah, tidak akan ada ribet-ribet membuat foto atau video misalnya, namun di sisi lain, secara selera dan tema di media sosial milik kita, tidak bisa kita kendalikan. Kita tidak bisa memaksa brand untuk menyesuaikan tone warnanya dengan tone Instagram kita misalnya.

Solusinya adalah kreatifitas kita, entah kita mengubah warna konten dengan filter (tapi jangan lupa untuk minta pesetujuan brand, ya..) atau kita pakai frame, dll, yang minimal akan membuat konten dari brand terlihat lebih menyatu dengan konten-konten kita yang lain.

Hal lainnya yang perlu kita pertimbangkan adalah siapa yang memberikan job? Apakah perusahaan besar, pemilik usaha kecil, atau teman yang kebetulan punya usaha rumahan? Saat memberi harga, kita tidak selalu bisa ‘saklek’ di satu angka tertentu saja.  Setelah itu analisa, seberapa besar ‘effort’ yang harus kita keluarkan untuk membuat konten pesanan brand tersebut.

Hati-hati, ya, moms, karena ini adalah hal yang sangat penting karena berkaitan dengan berapa banyak waktu yang kita habiskan, biaya yang kita keluarkan, dst.

Intinya, ratecard adalah seni, jadi nikmati proses pembuatannya dan jangan terpaku pada angka, pertimbangkan hal-hal lainnya juga. Jangan juga terpaku pada influencer lain, misalnya kita berusaha membuat ratecard yang sama dengan momfluencer lain yang jumlah followers nya sama dengan kita.

Btw, jangan lupa unduh eBook-eBook terbaru di MoM Academy ya, karena banyak sekali tips menarik termasuk cara membuat ratecard.

*****