MoMs Yuk Kenali Lebih Detail Terkait Stress Language
MoMs Yuk Kenali Lebih Detail Terkait Stress Language
Moms, kita sudah cukup familiar sama istilah ‘love language’ nah ternyata sekarang ini, pada beberapa portal berita sedang happening membahas terkait stress language. Tentunya stress language ini perlu kita pahami dan kenali, tujuan nya baik, supaya saat kita mengalami, kita bisa sigap mengatasi atau bahkan bisa sigap melakukan pencegahan.
Setelah menjadi seorang MoM, tentunya dunia para perempuan semakin kompleks ya. Benar memang part membahagiakan pun tentu selalu ada. Namun secara fakta para MoMs pun rentan dengan stress language. Untuk mengetahui lebih banyak, tolong luangkan waktu buat baca artikel ini sampai selesai ya MoMs, terima kasih.
Berikut 5 jenis stress language, yang perlu MoMs ketahui dan mari identifikasi, MoMs termasuk kedalam jenis yang mana, ini dia detailnya :
1. The Denier
MoMs, yang pertama harus kita kenali jenis stress language yang bernama 'the denier' merupakan pola perlindungan umum bagi seseorang yang telah diajari (biasanya di masa kanak-kanak) untuk percaya bahwa menunjukkan tanda-tanda stres adalah tanda kelemahan. Orang yang menyangkal bisa terlihat seperti seorang optimis yang buta terhadap kenyataan, seorang tabah yang menghindari semua emosi, atau seseorang yang menggunakan sikap positif untuk mengabaikan kesusahan.
Nah, MoMs akan mendengar seorang penyangkal mengatakan, dengan bibir atas yang kaku, hal-hal seperti Segala sesuatu bisa menjadi lebih buruk atau Aku baik-baik saja.
Namun sayangnya, orang yang sering menyangkal akan memendam perasaan dan menumpuk emosinya hingga sering kali berubah menjadi seorang yang meledak-ledak. Malah seram dan cukup membahayakan juga kan MoMs. Maka sebaiknya saat merasakan emosi, tolong di terima serta di sadari, setelahnya diregulasi dengan bijaksana.
2. The Numb-er
Yang kedua, ada istilah the numb-er. Merupakan seseorang yang memiliki rasa stress, namun sering menggunakan pelarian dan gangguan lain sebagai strategi penanggulangannya.
Bisa dibilang seseorang yang mati rasa akan beralih ke segala hal mulai dari alkohol atau obat-obatan, hingga game online, perjudian, belanja, menelusuri media sosial, atau menonton televisi secara berlebihan.
Bahkan mengerikannya perilaku yang tampak sehat pun bisa menjadi hal yang disukai banyak orang, seperti berolahraga berlebihan dan bekerja, namun dijalankan secara berlebihan dan malah membahayakan kesehatan.
3. The Exploder
MoMs, yang ketiga, ini adalah respons stres yang terlihat secara lahiriah. Bisa terlihat berupa: rasa kesal, frustrasi, kemarahan, atau agresi. Orang yang meledak-ledak cenderung menuding orang lain atas kesusahan mereka.
Sehingga, stress language inilah yang biasanya kita sebut sebagai respons fight-or-flight. Apa pun situasinya, the exploder biasanya akan merespons seolah-olah ada krisis dan akan menjadi marah, menjadi paranoid, atau tiba-tiba memiliki dorongan biologis untuk menyerang di tengah-tengah percakapan. Agresif banget dalam menyikapi hal-hal yang membuatnya merasa stress.
4. The Imploder
MoMs, kalau untuk tipe yang keempat. Memang tidak sejelas exploder, seseorang yang memiliki stress language ini sering menginternalisasi stres mereka dan bisa menjadi putus asa, tidak berdaya, dan lumpuh. Mereka biasanya cenderung memiliki banyak kesalahan pada diri sendiri dengan bahasa sehari-hari yang penuh tekanan.
Selain itu, mereka juga mungkin mengalami kesulitan melakukan kontak mata dan merasa terlalu mati rasa untuk mengekspresikan emosi. Dengan demikian, pengaruhnya dapat diredam dan terasa jauh.
Mereka cenderung ingin bersembunyi dari dunia luar dan perilaku mereka sering kali disalahartikan sebagai mengabaikan ataupun membayang-bayangi orang lain.
5. The Fixer
Yang terakhir nih MoMs, merupkan sebuah respons stres yang terkadang terlihat seperti respons yang membantu di permukaan. Namun, seiring berjalannya waktu, hal ini dapat berubah menjadi sikap mengomel, melampaui batas, dan tidak percaya pada kemampuan pasangan.
Nah, biasanya the fixer akan segera bertindak dan mencoba memperbaiki sesuatu, apa pun ketika mereka stres. Bahkan ketika tidak ada yang perlu diperbaiki atau apa yang perlu diperbaiki bukanlah urusan mereka.
Dari kelima stress language tersebut di atas, MoMs termasuk jenis yang mana? Jika sudah memahami, bisa dilalukan beragam upaya pencegahan dan penanggulangan ya. Supaya tidak membahayakan diri sendiri ataupun orang sekitar.
Apabila MoMs, ingin berada di circle positif vibes, yuk gabung menjadi member MoM Academy. Akan ada banyak kelas zoominar yang bermanfaat, kemudian menambah teman dan relasi yang positif pastinya. Jaga kesehatan dan lancar-lancar segala aktivitasnya MoMs.